7.02.2014

Seni Cermin Diri Masyarakat

(catatan dari hasil reuni orsenim periode 1957 - 1968)
oleh : Moh. Hatta Alwi

Sebagai ketua panitia reuni Orsenim (organisasi seniman muda) yang diselenggarakan di Kota parepare tanggal 26-27 Mei 2012 meninggalkan banyak kenangan. Puluhan anggota Orsenim berusia lanjut yang datang dari pelbagai daerah di Indonesia mengadakan hajatan besarnya juga pertama kali bertemu setelah 50 tahun lamanya, mungkin bisa di artikan ini adalah “reuni emas” bagi mereka. Canda, tawa, bahkan tangisan haru terpancar dari wajah mereka bahkan membuat saya terbawa dalam “emosi” suasana nostalgia mereka.  Dua hari bersama mereka dengan mengelilingi kota Pare pare bahkan juga mengunjungi kerabatnya yang sedang sakit menjadikan rasa kebersamaan, kepedulian social terhadap sesame anggota membuat rasa keingin tahuan saya tentang bagaimana organisasi ini bisa kompak sampai sekarang ini.


Seni Adalah Cermin Masyarakat
Sejak berdiri tanggal 15 April 1957, orsenim organisasi yang terdiri dari semua jenis kesenian waktu itu, antara lain adalah seni sastra, seni tari, seni pencak, seni lukis, seni music, seni suara. Selain dari kegiatan tersebut, Orsenim juga memiliki majalah yang pada waktu itu cetakannya “stensilan” dimana pemimpin umumnya adalah Darman Syah dan staf redaksi bapak Andi Syafiuddin Makka (sekarang komisaris Media Fajar) dan bapak Dr. Salim Said (mantan Dubes Rusia). 
Setelah saya membaca artikel dan potongan koran yang diberikan salah satu anggota Orsenim kepada saya banyak memberikan inspirasi tentang bagaimana memaknai dan mengartikan seni tersebut. Kebanyakan orang beranggapan bahwa seni itu hanya sebatas music dan tarian tradisional saja. Menurut sedyawati (2004:22) mengatakan bahwa seni itu adalah olah pikir dan olah krida manusia yang secara normative dimiliki oleh sebuah kesatuan social yang disebu masyarakat. Sedangkan dari hasil kongres  Organisasi Seniman Muda 1957 (ORSENIM) mengatakan bahwa “Seni Itu adalah Cermin dari Masyarakat”, namun bisa saya terjemahkan bahwa seni melekat pada jiwa yang dimiliki oleh setiap insan yang di hasilkan dalam karya atau bentuk apapun.
Menurut penilaian saya, Orsenim adalah organisasi yang mempelopori bangkitnya kesenian – kesenian di Sulawesi Selatan yang juga sebagai pelopor dari kepedulian terhadap pembangunan di kota Parepare dimana banyak memcarikan dana bantuan dan kegiatan-kegiatan terutama andilnya di jalan Mattrirotasi.

27 Mei 2012 
hattaalwi@hotmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar