oleh : bung hatta,
Kisah ini menginspirasi kita untuk mengetahui tanggung jawab masing masing sesuai dengan kompetensi yang kita miliki dan sebagai tanggung jawab yang kita emban, memang kita di haruskan melakukan yang terbaik buat diri kita dan orang lain.
Kisah ini menginspirasi kita untuk mengetahui tanggung jawab masing masing sesuai dengan kompetensi yang kita miliki dan sebagai tanggung jawab yang kita emban, memang kita di haruskan melakukan yang terbaik buat diri kita dan orang lain.
Di kisahkan, ada seorang sopir dimana sopir ini mempunyai
latar belakang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) namun sopir ini selalu
saja ingin belajar banyak hal dengan cara apapun. Job Desk (tugas dan tanggung jawab) sopir ini sudah jelas yakni mengantar dan menjemput atasannya
berserta keluarganya. Suatu ketika sopir ini berfikir serta memperhatikan
majikannya sampai - sampai ia sering betanya dalam hatinya, apakah yang sering
di kerjakan oleh atasannya? Kerjanya hanya menelpon, rapat, diskusi, hadiri
kondangan, berangkat ke Jakarta - Eropa, gajinya pasti besar, Waaah! enak benar
yah jadi Direktur, kerjanya sangat mudah, gumannya dalam hati. Begitu
seterusnya pertanyaan yang ingin sekali ia katakan dengan atasanya tapi segan,
ragu, jangan sampai atasanya tersebut tersinggung sehingga akan berakibat pada
karirnya.
Pada suatu kesempatan, sopir tersebut
diangkat menjadi Koordinator kendaraan dan mengkoordinir sopir - sopir yang
berjumlah puluhan orang, dengan kata lain dia mendapat jabatan seorang
supervisor berkat keinginannya untuk belajar. Tugas sang sopir tersebut selalu
mengecek, mengkoordinasikan dengan temannya terkait memantainance kendaraan,
mengaturkan jadual tugas sopir - sopir yang dibawahinya.
Suatu ketika sopir tesebut di minta untuk
membuat laporan pertanggung jawaban selama ia betugas menjabat sebagai
supervisor. Ia sibuk mengurus urusannya untuk mempertanggung jawabkan
kegiatannya sebagai supervisor pada rapat yang di laksanakan setiap akhir tahun.
Tiap hari si sopir ini sibuk mempersiapkan
laporannya, ia meminta staffnya untuk membuatkan program pembelian spart mobil.
Sesampainya di rumah, ia di telpon lagi oleh stafnya menanyakan tentang program
kerjanya, dan seterusnya. Tatkala si sopir tersebut merebahkan badannya di
ranjang dan menatapi langit – langit kamarnya, tiba – tiba Ia tersadar, kalau
ia pernah berfikir sungguh enak menjadi direktur. Kalimat yang pernah terngiang
- ngiang dalam benak dan pikirannya tentang kerja direktur yang enak, dan akhirnya
terjawab sudah dengan sendirinya. Memang sangat susah menjadi direktur
(pimpinan), ternyata tanggung jawabnya
sangat besar sekali. Sudah saya bayangkan, saya saja yang di tugaskan sebagai
koordinator yang membawahi hanya puluhan sopir ternyata sangat berat apalagi
direktur saya. Dia tidak hanya sekedar menelpon, dia mencari jaringan
(networking) untuk menjalin kerja sama, dia tidak hanya sekedar jalan - jalan
ke Eropa, dia ke Eropa untuk menanda tangani kontrak kerja sama untuk
kelangsungan perusahaan yang ia pimpin. Ia tidak hanya sekedar rapat dan
diskusi, Ia rapat untuk memintai pertanggung jawaban bawahannya (manajernya)
sesuai komitmen yang mereka buat dalam bentuk program kerja, ia mengevaluasi
karyawannya bahkan berfikir kesejahteraan karyawannnya, walaupun karyawannya belum tentu memikirkan pimpinannya. Ia rela meninggalkan keluarganya pagi hari
samapai malam hari hanya untuk perusahaan, dan di saat kita (karyawan) tertidur
nyenyak di rumah, dia justru tidak bisa tidur memikirkan perkembangan
perusahaan yang ia pimpin. "Sungguh
begitu besar tanggung jawab pimpinan itu, ternyata tidaklah mudah menjadi seorang
pimpinan " sesal sopir itu dalam
hati tatkala mengingatnya.
Pesan Moral, bahwa setiap orang bisa jadi memimpin namun yang di pilih sesuai dengan kemampuan memimpinnya. kisah sang sopir tersebut memiliki mind set yang salah karena menganggap tugas memimpin itu mudah (gampang) tetapi begitu di berikan amanah yang kecil sudah mengeluh. Pemimpin itu harus berlaku adil, jujur dan amanah sebagai mana sabda Rasulullah SAW,
"Bahwa orang yang paling dicintai Allah pada hari kiamat dan orang yang terdekat dengan-Nya ialah pemimpin yang adil; sedangkan orang yang paling jauh dengan-Nya adalah pemimpin yang jahat." (HR Tirmidzi).
"Sebaik-baiknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pun mencintamu; kamu menghormati mereka dan merekapun menghormati kamu. Pun sejelek-jeleknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun benci kepada kamu. Kamu melaknat mereka dan mereka pun melaknatmu." (HR Muslim).
Semoga Bermanfaat
Wassalam,
01 Mei 2014
Lion
Air JT 675 Balikpapan - Makassar
hattaalwi@hotmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar